Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumaat, 16 April 2010

Pilihlah Jalan Ketaqwaan dan Jangan Memilih Jalan Kefasikan, Nescaya Allah Akan Mensucikan Jiwamu Dan Dibersihkan Dari Kekotoran


Pilihlah Jalan Ketaqwaan dan Jangan Memilih Jalan Kefasikan, Nescaya Allah Akan Mensucikan Jiwamu Dan Dibersihkan Dari Kekotoran

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10

Allah berfirman (maksudnya):"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (As-Syam 91:8-10)

Ibnu Kathir menafsirkan firman Allah swt dalam ayat ini (maksudnya):"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya",yakni memberi penjelasan kepada jiwa itu,mana jalan menuju kejahatan dan mana jalan menuju ketaqwaan. Maksudnya,Allah menampakkan hal itu kepada jiwa tersebut dan memudahkannya kepada apa yang telah Dia tetapkan untuknya.

Ibnu 'Abbas menafsirkan ayat,"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya" yakni Allah menjelaskan kepada jiwa itu tentang kebaikan dan kejahatan (Ath-Thabari(XXIV/454). Juga Mujahid, Qatadah, adh-Dhahhak dan ats-Tsauri, menafsirkannya demikian (Ath-Thabari(XXIV/455).

Sa'id bin Jubair berkata,"Maksudnya Allah mengilhamkan kepada jiwa itu,kebaikan dan kejahatan." Ibnu Zaid berkata,"Allah menanamkan kejahatan dan ketaqwaan didalam jiwa" (Ath-Thabari(XXIV/455).

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abul Aswad ad-Daili, ia berkata; "Imran bin Hushain bertanya kepadaku,'Menurutmu apa (makna) perbuatan yang dilakukan oleh manusia?Sementara mereka berusaha keras melakukannya.Apakah perbuatan itu merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas mereka? Iaitu merupakan takdir yang mendahuluinya dan telah berlaku atas mereka?atau kah hal itu merupakan akibat disebabkan sikap mereka terhadap apa yang diberikan oleh nabi mereka kepada mereka,sementara hujah telah ditegakkan kepada mereka?'

Aku menjawab, 'Hal ini merupakan sesuatu yang telah ditetapkan (oleh Allah) atas mereka'

Ia bertanya, '(Jika demikian),bukankah hal itu suatu kezaliman (yang Allah lakukan?)

Abul Aswad berkata, "Aku sangat terkejut dengan pertanyaan tersebut"

Abul Aswad berkata, "Aku bertanya kepadanya, 'Tidak ada sesuatu pun melainkan Allah telah menciptanya dan menguasai perkaranya.Dia tidak ditanya tentang apa yang Dia perbuat,tapi mereka lah yang akan ditanya (tentang apa yang mereka perbuat)'.

'Imran berkata,'Semoga Allah menunjukkan jalan yang benar kepadamu,Aku bertanya demikian kepadamu hnya untuk menguji pemahamanmu.Seorang laki-laki dari Muzainah atau Juhainah datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, 'Ya Rasulullah,menurut anda,apakah segala yang dilakukan oleh manusia-dan mereka berusaha keras kepadanya-merupakan sesuatu yang telah ditetapkan atas mereka dan takdir yang telah mendahului dan berlaku atas mereka?ataukah hal itu merupakan akibat disebabkan sikap mereka terhadap apa yang diberikan oleh nabi mereka kepada mereka,sementara hujah telah ditegakkan kepada mereka?'

Beliau menjawab:

بل شيء قضي عليهم ومضى عليهم

"(Hal itu) adalah sesuatu yang telah ditetapkan (oleh Allah swt) atas mereka"

Laki-laki itu bertanya,"Lalu apa gunanya kita beramal?" Beliau menjawab:

من كان الله عز وجل خلقه لاءحدى المنزلتين يهيئه لعملها لها, وتصديق ذلك في كتاب الله عز وجل : { ونفس وما سواها . فألهمها فجورها وتقواها

"Sesiapa yang diciptakan Allah untuk salah satu dari dua tempat (Syurga atau Neraka),maka Dia mempersiapkannya untuk salah satu dari dua tempat tersebut.Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt "Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya" (HR Ahmad no.19936, dan Muslim no.2650)

Selanjutnya Allah swt berfirman:"
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu",

Ibnu Kathir menafsirkan dengan mengatakan, "Ada kemungkinan makna nya ialah: Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya dengan ketaatan kepada Allah swt".Ini seperti yang dikatakan oleh Qatadah, "Dan ia membersihkan dirinya dari akhlak yang hina dan rendah". Pendapat seperti itu juga diriwayatkan oleh Mujahid, 'Ikrimah, dan Sa'id bin Jubair,

tentang ayat, "
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya", Ibnu Kathir menafsirkan "yakni mengotori jiwa mereka.Maksud nya mereka membiarkan dan menjerumuskan jiwanya dengan menjauhkannya dari petunjuk,sehingga ia berbuat maksiat dan tidak mentaati Allah swt"

Boleh jadi juga maknanya ialah: Sungguh beruntung orang yang disucikan jiwanya oleh Allah,dan sungguh merugi orang yang jiwanya dibiarkan kotor oleh Allah swt,Ini sebagaimana pendapat al-'Aufi dan 'Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu 'Abbas ra.

Ath-Thabari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra,ia berkata, "Apabila Rasulullah membaca ayat ini, "
Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya" Beliau berhenti, kemudian berdo'a:

اللهم آت نفسي تقواها أنت وليها و مولاها وخير من زكاها

"Ya Allah,limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku ini
.Engkaulah Pemiliknya dan perlindungnya,dYa Allah,limpahkan an Engkaulah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya" (Ath-Thabari (XI/106)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَعِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَدَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

"Ya Allah,sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan,dari kepikunan (sangat uzur disebabkan oleh tua) dan sifat penakut,dari sifat kikir dan azab kubur.Ya Allah,limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku ini.Dan sucikanlah ia.Engkaulah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya.Engkaulah pemiliknya dan pelindungnya.Ya Allah,sungguh aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu',dari jiwa yang tidak kenyang (dari merasa puas) dan dari ilmu yg tidak bermanfaat,serta dari do'a yang tidak dikabulkan"

Zaid berkata, "Rasulullah saw mengajarkan do'a tersebut kepada kami,dan kami pun mengajarkannya kepada kalian" (HR Ahmad no.19308 dan juga diriwayatkan oleh Muslim no.2722)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan