Selasa, 13 April 2010
Solat witir
Soalan:
Apakah sah solat sunnah yang dikerjakan di seperti malam terakhir, namun sebelum tidur telah solat witir?
Jawab:
Solat malam itu lebih utama dikerjakan di sepertiga malam terakhir karena sepertiga malam terakhir adalah waktu nuzul ilahi (Allah turun ke langit dunia). Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadith yang sahih, Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita turun ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman (yang artinya): 'Adakah seorang yang meminta? Pasti Aku akan memberinya. Adakah seorang yang berdoa? Pasti Aku akan mengabulkannya. Dan adakah seorang yang memohon ampunan? Pasti Aku akan mengampuninya’. Hal ini berlangsung hingga tiba waktu fajar.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah). Hadith ini menunjukkan bahwa solat di sepertiga malam terakir adalah sebaik-baiknya amalan. Oleh karena itu, lebih utama jika solat malam itu dikerjakan di sepertiga malam terakhir. Begitu pula untuk solat witir lebih utama untuk dijadikan sebagai akhir amalan di malam hari. Inilah yang ditunjukkan oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Jadikanlah akhir shalatmu di malam hari adalah shalat witir ” (HR. Bukhari, dari Abdullah bin ‘Umar). Jadi, jika seseorang telah mengerjakan witir di awal malam, lalu ia bangun di akhir malam, maka tidak mengapa jika ia mengerjakan solat sunnah di sepertiga malam terakhir. Ketika itu ia cukup dengan amalan solat witir yang dikerjakan di awal malam karena Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengerjakan dua witir dalam satu malam.
[Syaikh Sholih Al Fauzan hafizhohullah, Al Muntaqo min Fatawa Al Fauzan no. 41, 65/19]
Artikel www.rumaysho.com
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan